Makalah Dinamika Kelompok


DINAMIKA KELOMPOK, PROSES , PROBLEM DAN PERKEMBANGAN KELOMPOK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan Konseling Kelompok.

Dosen Pengampu : Busmayaril, S.Ag., M.Ed.








 
Disusun Oleh:
                                                            1. Restu Ramadani           NPM. 1711080077
                                                            2. Rendy Try Susanto       NPM.
                                                            3. Qoris Aminuddin SB.    NPM.
                                                            4. Rian Adi Saputra           NPM.

Jurusan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
Tahun 1440 H/ 2018 M
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb
            Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam karena dengan taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-sebaiknya dalam waktu yang telah ditentukan.
            Di dalam makalah ini, akan dipaparkan mulai dari Pengertian Dinamika Kelompok hingga Problem perkembangan  kelompok. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai.
            Semoga dengan adanya makalahini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan
 Wassalamu'alaikum Wr. Wb.                     
Bandar Lampung, 05 Oktober 2018

Penulis




 









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
       B.   Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
Sejarah Dinamika Kelompok
Definisi Dinamika Kelompok
 Proses Dinamika Kelompok
 Jenis-jenis Dinamika Kelompok
  Pertumbuhan dan Perkembangan Dinamika Kelompok
  Permasalah Dinamika Kelompok
BAB III PENUTUP
  Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
 







BAB I
PENDAHULUAN
   LATAR BELAKANG
            Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, merupakan suatu konsesus mutlak dan tertanam dalam benak setiap insan manusia sehingga ini bisa dikatakan bahwa manusia tidak mampu bertahan hidup sendiri. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu terlibat dalam  interaksi. Oleh karena itu manusia cenderung melakukan interaksi dan kerjasama satu dengan yang lainnya untuk mempermudah mencapai tujuan.
            Kumpulan manusia yang memiliki tujuan bersama, harapan bersama, kegiatan bersama, norma yang disepakati bersama secara umum disebut dengan kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang atau individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang sama sehingga tujuan dari kelompok ditentukan bersama-sama. Sedangkan dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kerjasama kelompok untuk menumbuhkan dan membangun kelompok semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan tujuan, satu norma, dan cara penyampaian yang disepakati bersama.
 RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana Sejarah Dinamika Kelompok ?
Apa Pengertian Dinamika Kelompok. ?
Bagaimana Proses Terjadinya Dinamika Kelompok ?
Apa Saja Problem atau Masalah dalam dinamika kelompok  ?
Bagaimana perkembangan dinamika kelompok ?








BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH TERBENTUKNYA DINAMIKA KELOMPOK
Sejarah munculnya dinamika kelompok dapat diuraikan sebagai berikut:
          1)   Zaman Yunani
           Pada masa ini berkembang ajaran Plato, bahwa daya-daya pada individu tercermin dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Masing-masing struktur masyarakat tersebut merupakan kelompok yang terpisah satu sama lain dan tiap-tiap golongan memiliki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi sosial antar anggota masing-masing golongan. Pada masa ini ikatan persatuan dan interaksi sosial terjalin dengan kuat, sehingga masing-masing golongan dapat mempertahankan kesatuannya dan tidak terpecah-pecah dalam kelompok/golongan yang lebih kecil.
          2)  Zaman Liberalisme
           Pengaruh cara berfikir bebas mengakibatkan individu bebas menentukan segala sesuatu bagi dirinya dan tiap individu tidak bisa menetukan individu lain dalam kehidupan. Kebebasan ini justru membawa malapetaka pada individu, karena individu merasa tidak mempunyai pedoman dalam kehidupan, sehingga mereka merasa tidak memiliki kepastian. Kondisi tersebut membuat individu merasa ketakutan, sehingga berbagai cara mereka tempuh untuk untuk menghilangkan ketakutan dan memperoleh pedoman dalam menjalani hidup. Gagasan individu yang muncul pada saat itu adalah mengadakan perjanjian social antara sesamanya dan hal tersebut dirumuskan dalam Leviathan atau Negara yang diharapkan dapat menjamin hidup mereka.
             3)  Zaman Psikologi Sosial
              Penyelidikan terhadap massa memberikan motivasi kepada ahli untuk  mengadakan penyelidikan lebih mendalam terhadap massa, meskipun risikonya besar. Pada abad ke-20, para ahli mengubah arah penyelidikannya dan mereka lebih tertarik untuk mengadakan penyelidikan terhadap gejala-gejala psikis dalam situasi tertentu. Edward A. Ross mengadakan penyelidikan terhadap hubungan psikis antara individu dengan lingkungannya. Dalam meninjau situasi sosial maka situasi tersebut adalah situasi yang mengakibatkan berkumpulnyasejumlah individu pada saat tertentu. Hal ini tidak berbeda dengan anggapan bahwa situasi sosial berarti  membawa pula adanya kelompok.
                 4).     Zaman Dinamika Kelompok
                 Erich Fromm mengawali kegiatan penyelidikannya yang disusun dalam buku Escape From Freedom untuk menunjukkan perlunya individu bekerja sama dengan individu lain, hingga timbul solidaritas dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan karena terdorong oleh adanya keinginan individu untuk memperoleh kepastian dalam kehidupan ketika hasrat kepastian ini hanya diperoleh apabila masing-masing individu memiliki rasa solidaritas. Moreno mengemukakan bahwa perlunya kelompok-kelompok kecil seperti keluarga, regu kerja, regu belajar, ketika di dalam kelompok itu terdapat suasana saling menolong, hingga kohesi menjadi kuat, dan kelompok yang makin kuat kohesinya, makin kuat  moralnya. Kurt Lewin menyimpulkan bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok yang menjadi anggotanya. Jadi jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar mempunyai pengaruh terhadap kehidupan individu.
B. DEFINISI DINAMIKA KELOMPOK
              Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
              Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat ”the essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their interdependence”. H. Smith menguraikan bahwa kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi. Interaksi antar anggota kelompok dapat menimbulkan kerja sama apabila masing-masing anggota kelompok:
Mengerti akan tujuan yang dibebankan di dalam kelompok tersebut
 Adanya saling menghomati di antara anggota-anggotanya
 Adanya saling menghargai pendapat anggota lain
 Adanya saling keterbukaan, toleransi dan kejujuran di antara anggota kelompok
Menurut Reitz (1977) kelompok mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Terdiri dari dua orang atau lebih
 Berinteraksi satu sama lain
 Saling membagi beberapa tujuan yang sama
 Melihat dirinya sebagai suatu kelompok
Dinamika kelompok  merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.  Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:
  Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
  Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain
  Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok.
Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.
Definisi dinamika kelompok menurut para ahli:
Shertzer dan Stone (1981) Dinamika kelompok adalah kekuatan-kekuatan yang berinteraksi dalam kelompok  pada waktu kelompok melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuannya.
Floyd D.Ruch (dalam Gunarsa, 2008) Dinamika kelompok adalah analisa dari relasi-relasi kelompok sosial, berdasarkan  prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok itu adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial.
Santoso (2009) Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang lain.
Benyamin B. Wolman (dalam Rusmana) Dinamika kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di dalam kelompok, tentang perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok, tentang teknik-teknik untuk mengubah hubungan interpersonal dan attitude di dalam kelompok.
              Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat saya simpulkan bahwa dinamika kelompok merupakan suatu pengetahuan sosial yang menganalisa hakekat aktivitas  berkelompok dalam hubungan antar anggota kelompok, interaksi, saling mempengaruhi dalam situasi sosial dalam kelompok agar mampu bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri membangun kelompok dalam satu pencapaian tujuan.
C. Proses Dinamika Kelompok
            Proses dinamika kelompok mulai dari ndividu sebagai pribadi yang masuk kedalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Ice breaking adalah padanan dua kata Inggris yang mengandung makana ‘memecah es’. Dalam kelomok ice breaking ditujukan untuk menghilangkan kebekuan-kebekuan diantara individu-individu dalam satu kelompok sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya.  Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut “storming”. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami “forming”. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut “norming”. Dimana tahapan norming terdiri dari peran (role), norma, hubungan antar anggota. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut “performing”.
            Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik masyarakat yang demoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif.
     D. Problem Dinamika Kelompok
Masalah dalam Dinamika Kelompok
 Karena kelompok terdiri dari sejumlah orang dan (biasanya) dengan latar belakangnya yang berbeda-beda, maka sangat mungkin di dalam kelompok itu ditemukan banyak masalah-masalah. Hal ini perlu sekali mendapatkan perhatian. Diantara masalah-masalah tersebut yang terpenting adalah sebagai berikut :
1 Kepemimpinan
Masalah kepemimpinan sangat strategis sifatnya, karena dapat menentukan efektif tidaknya proses kelompok. Tidak jarang, suatu kelompok menjadi buyar karena kesalahan memilih pemimpin.
2 Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, merupakan inti dari tugas atau misi kelompok. Pengambilan keputusan kelompok di dalam praktek lebih banyak sulitnya daripada mudahnya. Pengambilan keputusan kelompok secara umum telah diakui lebih baik kualitasnya daripada keputusan yang individual.
3 Komunikasi
Karena kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang berinteraksi satu sama lain, maka masalah komunikasi memegang peranan yang sentral. Melalui komunikasi saling pengertian diciptakan yang pada akhirnya akan memperkuat kohesi, dan tercapainya tujuan-tujuan kelompok.
4 Konflik
Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada di dalam kelompok boleh jadi tidak dapat dihindari. Hal ini akan dapat menjadi potensi konflik, sehingga sasaran yang telah Faktor terjadinya konflik dalam dinamika kelompok
Faktor penyebab konflik menurut Smith, Mazzarela dan Piele antara lain:
1.    Masalah komunikasi
Merupakan salah satu faktor penyebab konflik yang bersumber dari komunikasi, pesan, penerima pesan dan saluran
2.    Struktur organisasi
Merupakan salah satu faktor penyebab konflik yang secara potensial dapat memunculkan konflik pada setiap departmen atau fungsi dalam organisasi mempunyai kepentingan, tujuan dan programnya
3.    Faktor manusia
Merupakan salah satu faktor penyebab konflik yaitu dari sifat manusia satu dengan yang lain berbeda.
Jenis-jenis konflik
1.    Negative conflict
Konflik ini merupakan konflik yang terjadi pada suatu kelompok yang biasanya dihindari atau disembunyikan. Negative konflik ini menyebabkan kemunduran pada suatu kelompok. Contohnya perselisihan yang terjadi didalam suatu kelompok akan menyebabkan kinerja pada suatu kelompok tersebut menjadi buruk.
2.    Positive conflict
Konflik ini merupakan konflik yang memberikan ruang untuk para anggotanya agar kelompok tersebut bisa menjadi lebih berkembang. Contohnya persaingan antar anggota kelompok untuk mendapatkan hasil terbaik sehingga nantinya mampu membawa kelompok tersebut menjadi kelompok yang lebih baik karena anggota kelompoknya termotivasi untuk bekerja.ditetapkan gagal dicapai, bahkan bisa membuyarkan
Perbedaan Negative Conflict dan Positif Conflict
Negative Conflict
Positif Conflict

Membawa kehancuran
Memandang konflik sebagai bagian dari penyelesaian

Dihindari, disembunyikan
Mencari tahu dan mendorong konflik

Individu mencoba untuk menang
Individu mencoba untuk menyelesaikan masalah

Menciptakan kecemasan
Menciptakan kegembiraan dan minat serta fokus

Memandang konflik sebagai sebuah masalah
Dapat mempelajari dari sebuah nilai dari konflik



E. Perkembangan Dinamika Kelompok
       Terbentuknya kelompok karena adanya persamaan dalam kebutuhan akan berkelompok, dimana individu memiliki potensi dalam  memenuhi kebutuhan dan setiap individu memiliki keterbatasan, sehingga individu akan meminta atau membutuhkan bantuan individu yang lain untuk mengatasinya.
       Kelompok merupakan tujuan yang diharapkan dalam proses dinamika kelompok, karena jika hal tersebut tercapai, maka dapat dikatakan salah satu tujuan proses transformasi dapat berjalan dengan baik. Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
         1.      Adaptasi
Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru. Setiap kelompok, tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan hasil dinamika kelompok tersebut. Di samping itu proses adaptasi juga berjalan dengan baik yang ditandai dengan kelenturan setiap anggota untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota kelompok lain tanpa merasa integritasnya terganggu
         2.      Pencapaian tujuan
Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola, serta individu mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
          3.  Perkembangan kelompok  dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi dalam kelompok. Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
                    a.  Tahap pra afiliasi
          Merupakan tahap permulaan dengan diawali adanya perkenalan dimana semua individu akan saling mengenal satu dengan yang lain, kemudian berkembang menjaadi kelompok yang sangat akrab dengan mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
                    b. Tahap Fungsional
Tahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
                     c. Tahap Disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan pola hidup, sehingga percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi pembubaran kelompok.
            Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:
      a)  Fase orientasi
Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan persamaan serta perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat sebagai kesatuan kelompok, tapi masih tampak individual.     
       b)  Fase bekerja
Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.
     c)  Fase terminasi
Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada perubahan perasaan dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas, tergantung pada pencapaian tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan kelompok)
Tuckman dan Jensen membagi perkembangan kelompok dalam 6 fase, dimana terdapat perbedaan perilaku tim dan perilaku pemimpin sebagai berikut:
Fase
Perilaku kelompok
Perilaku pemimpin

Orientation
Ragu, belum familiar, belum saling percaya, belum ada partisipasi
Mendefinisikan misi kelompok , tipenya masih memberi instruksi,

Forming
Menerima satu sama lain, belajar keterampilan komunikasi , mulai termotivasi.
Fokus pada masalah, mendorong adanya partisipasi.

Storming
Semangat tim mulai berkembang, mulai membangun kepercayaan, konflik mungkin muncul terkadang tidak sabar .
Evaluasi gerakan kelompok, fokus pada tujuan dan penyelesaian masalah

Norming
Kenyamanan meningkatkan, identifikasi tanggung jawab, interaksi tim meningkat
Fokus pada tujuan, menyertai proses, memberikan dorongan pada kelompok.

Performing
Tujuan yang jelas, adanya kesatuan, pemecahan masalah.
Berinteraksi seperti anggota kelompok dorongan meningkatkan tanggung jawab.

Terminating
Anggota tersebar, kelompok akhirnya mencapai tujuan.
Perayaan dan penghargaan memperkuat kesuksesan






















BAB III
Penutup
Kesimpulan






















DAFTAR PUSTAKA


Huraerah, Abu,dkk.2005. Dinamika Kelompok. Bandung: Rafika Aditama
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/08/definisi-dinamika-kelompok.html
http://meliyuliani21.blogspot.com/2014/12/makalah-dinamika-kelompok.html?m=1

Comments

Popular Posts